“Leukemia bukan sekedar sakit fisik. Di juga melibatkan
jiwa.”
Tidak ada kabar yang lebih
berat bagi orang tua ketika mendengar buah hati tercintanya divonis kanker.
Sebelum ini kalaupun anakku sakit, paling sakit kecil-kecilan. Apakah itu
demam, influenza, alergi atau batuk-batuk. Mungkin ada kategori yang sedikit
lebih berat semisal demam berdarah, campak atau pun basil. Namun penyakit jenis
penyakit tersbeut hanya membutuhkan penanganan minimal. Paling kalaupun perlu
dibawa ke rumah sakit, hanya memerlukan penanganan satu hingga dua pekan.
Tapi bagaimana dengan
leukemia atau kanker lainnya? Zaim memerlukan penanganan instensif selama satu
bulan penuh di dalam rumah sakit. Dan selama satu bulan itu, dia hanya
menghabiskan diri dengan meringkuk di dalam ranjangnya. Kalaupun diizinkan
berjalan-jalan, maka mengelindinglah Zaim dalam stoler di dorong ruangan. Tidak
dapat menghidup udara segar, melihat matahari apalagi jalan-jalan dengan sepeda
motor atau mobil seperti yang dia senangi sebelum kanker menderanya. Dan selama
itu juga, istriku tercinta memberikan seluruh cinta dan perhatiannya kepada
buah hati kami tercinta. Tercatat dalam jurnal harianku, Zaim masuk ke dalam
rumah sakit pada tanggal 24 Oktober 2012 dan baru keluar tanggal 31 November
2012. Dengan kata lain, seberat-beratnya kami berdua menanggung derita, lebih
berat bagi Zaim sendiri yang mengalami sakit tersebut.
Selama satu bulan lebih Zaim
di rumah sakit, selama itu juga Zaim mulai menjalani start awal kemotherapy. Total Zaim akan menjalami
kemotherapy selama 4 (empat) tahun. Hal ini didasarkan atas hasil operasi terhadap
cairan sum-sum tulang belakang (bone
marrow). Dari situ dokter memvonis bahwa Zaim mengidap kanker darah (leukemia) jenis ALL Regimen C. Ini artinya jenis yang
serius dengan penangan yang lebih intensif.
Lalu setelah operasi,
mulailah Zaim menjalani hari-hari yang berat. Zaim beberapa kali memasuki ruang
operasi untuk melakukan berbagai jenis pembedahan. Apakah itu operasi untuk
mengambil cairan sumsum tulang belakang (bone marrow), operasi IT hingga
operasi untuk memasang kemopot. Operasi jenis tadi tidak hanya berlangsung
sekali. Selama Zaim mengidap kanker, selama itu juga Zaim secara rutin harus
mengikuti operasi. Tidak hanya itu saja, setiap kali akan test darah ataupun
kemo, dokter dibantu oleh merawat harus membuat line. Ini artinya dokter dengan
jarumnya akan mencucukan jarum untuk mencari line atau jalan darah. Karena
fisik Zaim yang masih kecil, dokter terkadang kewalahan untuk membuat line. Pernah
Zaim harus dicucuk 11 kali hanya untuk membuat line bagi Zaim. Terkadang
selama satu jam penuh saya ataupun istri duduk di ruang operasi kecil menemani
Zaim mendapatkan line. Dan selama satu jam itu, Zaim akan terus menangis
kesakitan sebelum akhirnya mendapatkan line.
Pada saat menjalani kemo,
rambutpun berguguran. Kenapa begitu?
Kemotherapy sebenarnya mamasukkan racun ke dalam tubuh dengan tujuan membunuh
sel kanker. Karena yang masuk adalah racun, maka badan memberikan reaksi dengan
gugurnya satu demi satu rambut. Maka ciri-ciri anak yang mengalami kemotherapy
biasanya anak tersebut tidak memiliki rambut. Kalaupun rambutnya lebat, dapat
dipastikan semua rambutnya akan rontok. Orang tua yang tidak tega dengan
kondisi tersebut akhirnya memutuskan mencukur semua rambutnya. (Pesen baik saya, jangan menawarkan atau
menjual sampoo kepada pasien yang tengah menjalani kemotherapy).
Rambut rontok bukanlah
satu-satunya efek kemo. Semua jenis
pengobatan kemo akan memberikan efek yang berbeda bagi setiap tubuh. Ini yang
disebut dengan efek Stephen Jonson (Kenapa
tidak dikasih nama Stephen Covey atau Stephen Spileberg aja sekalian ya). Pada
detik ini aku berfikir, bahwa Zaim jauh lebih kuat dibading aku. Dia lebih
hebat dari ayahnya yang memiliki ilmu dan kehidupan yang begitu sederhana ini.
Seperti nasihat Sastrawan
Negara Malaysia, Datok Abdullah Kamala (Keumala) padaku beberapa waktu yang
lalu. “Zaim, “katanya waktu itu,”kalau hidup akan menjadi orang hebat.” Aku
hanya mengaminkan tak kuasa menahan air mata. Maka atas do’a orang tua,
dorongan handai taulan dan garis takdir bernama perjuangan mengajak ummat
manusia untuk hanya menyembah pada Nya, aku ingin berkata dengan kata-kata
sederhana.
“Jangan menyerah anakku. Never, never, never give up.”
Note :
Beberapa Kali saya dikirim pesan atau dihubungi oleh pembaca blog ini. Tetapi karena tidak menuliskan nomor handphone, akhirnya banyak pesan yang telat masuk ke Handphone saya.
Untuk itu saya mohon maaf. Awalnya blog ini tidak dibuat sebagai promosi. Melainkan sebagai blog pribadi sebagai wahana curhat dan berbagi pengalaman.
Namun dalan perjalanannya karena banyak kesulitan menghubungi saya, maka saya share nomor handphone dan alamat saya agar bermanfaat. Terima kasih
Handphone : +62 0813 604 234 78
Whastup : 0813 604 234 78
FB : Wayir Nuri
Alamat :
Komplek Damai Lestari Blok F Nomor 25 Lamreng Darul Imarah Aceh Besar
INDONESIA
Note :
Beberapa Kali saya dikirim pesan atau dihubungi oleh pembaca blog ini. Tetapi karena tidak menuliskan nomor handphone, akhirnya banyak pesan yang telat masuk ke Handphone saya.
Untuk itu saya mohon maaf. Awalnya blog ini tidak dibuat sebagai promosi. Melainkan sebagai blog pribadi sebagai wahana curhat dan berbagi pengalaman.
Namun dalan perjalanannya karena banyak kesulitan menghubungi saya, maka saya share nomor handphone dan alamat saya agar bermanfaat. Terima kasih
Handphone : +62 0813 604 234 78
Whastup : 0813 604 234 78
FB : Wayir Nuri
Alamat :
Komplek Damai Lestari Blok F Nomor 25 Lamreng Darul Imarah Aceh Besar
INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar