Rabu, 20 Februari 2013

Merangkai Kata Melawan Leukemia


 Catatan Harian Merawat Anak Kanker Darah (Leukemia) Bagian 1
 
Bertempur Kata Melawan Leukemia 





Bismillahirrahmanrrahiem.
Ketika aku menuliskan catatan ini, putraku yang bernama Zaim Abdirrahman Nuri tengah terbaring sakit di UKM Hospital Kuala Lumpur Malaysia. Tangan kanannya tertusuk jarum infus sementara benda asing berwarna merah menempel di jempol kakinya.Beberapa benda menempel di dada yang menujukkan detak jantung atau titik kecemasan. Tiap beberapa saat nurse datang membawa  sebuah benda, lalu ditempelkan ke lubang teling putraku, hanya untuk mengetahui seberapa panas suhu badan anakku. Semua alat tesebut hanya untuk ingin memastikan apakah putraku sehat-sehat saja atau dalam kondisi kritis.
Waktu terasa cepat akhir-akhir ini. Selang beberapa waktu yang lalu, putraku masih terlihat sehat. Ketika menginjak umur dua tahun, kami membelikan sepeda kayuh agar Zaim dapat bermain-main. Sebelum sakit, Zaim adalah anak yang ceria, periang dan terkadang iseng menganggu kakak-kakaknya. Semuanya berjalan begitu indah sampai kami menemukan pembekakan di sela-sela  paha, belakang telinga dan leher. Pembengkakan hanya awalnya hanya sebesar telur cecak. Kami mengira itu hanya pembengkakan biasa ketika seorang anak mengidap flu atau sakit kepala. Sampai suatu saat ketika bundanya memandikan putraku, pembengkakan itu makin membesar.
Aku tengah dinas di Jakarta ketika istriku dengan terisak menelpon dari Banda Aceh. Pagi itu istriku memeriksakan kesehatan Zaim ke rumah sakit umum. Dokter di rumah sakit tersebut hanya geleng-geleng kepada dan merekomendasikan istriku untuk membawa ke doker Patologi Anak di klinik swasta. Kecemasan itu ternyata ada benarnya. Dokter klinik swasta tersebut, dengan sangat hati-hati menyimpulkan bahwa putraku dinyatakan mengidap penyakit kanker. Setelah melalui diskusi, mencari second opinion, mencari obat herbal, meminta masukan teman, akhirnya kami berkesimpulan untuk mencari obat hingga ke negeri tetangga, Malaysia.  
Kekhawatiran itu ternyata benar. Zaim divonis mengidap penyakit Kanker Darah (Leukemia) kenis ALL Regimen C. Bermula dari bulan November 2012, Zaim kecilku itu harus mengikuti kemotherapy.  Ketika aku menuliskan saat ini, kecemasan itu masih ada sekalipun tidak lagi seperti dulu. Aku dan istriku telah beradaptasi dengan ketakutan. Saat ini yang kami lakukan adalah menjalani hidup normal. Arti normal disini adalah kami fokus pada penyembuhan Zaim selama setahun hingga tiga tahun ke depan. Tinggal di flat yang dekat rumah sakit, setiap hari pulang pergi mengantar Zaim ke dokter, meninggalkan rumah tercinta di Banda dan dengan wajah semangat berniat menjemput rezeki di negeri Malaysia.
Kenapa aku harus menulis catatan ini? Melalui tulisan ini aku hanya ingin berbagi kepada kalian, sidang pembaca yang aku muliakan. Ketika semua masalah terasa berat, ketika masalah seperti mimpi buruk yang tak kunjung usai sementara tagihan rumah sakit terasa seperti menyesakkan dada, tidak ada cara lain bagiku kecuali berdo’a kepada Allah dan berbagi melalui tulisan. Catatan-catatan ini aku harapkan dapat membagi informasi kepada kalian. Untuk menghindari, melindungi ataupun tahapan untuk mengobati jenis penyakit yang paling berbahaya di dunia: Kanker.
Pada saat buah hati kita tercinta didera penyakit, yang mana batas antara hidup dan mati terasa begitu tipis, peganglah janji dari Allah; Allah tidak akan menguji kita dengan ujian yang kita tidak sanggup menghadapinya. Jadi ketika saat ini kita diuji, yakinlah bahwa Allah yakin kita sanggup menghadapinya. Selalu ada jalan terang ditengah kegelapan sekalipun
Pada awalnya halaman ini adalah sekumpulan kata-kata. Lalu aku panjatakan do'a menjelma ruh. Ruh yang akan menularkan semangat bagi sidang pembaca. Semangat untuk menempuh jalan ikhtiar, mencari obat tak kenal lelah, siang dan malam letih dan penat, tawa dan air mata. Sampai Allah memutuskan takdir terbaik untuk kita, untuk anak kita, untuk orang-orang kita cintai di sekitar kita. Dengan segala kerendahan hati aku sampaikan salam; selamat membaca.

Banda Aceh- Kuala Lumpur,
8 November 2012



Mohammad al Azhir 

Beberapa Kali saya dikirim pesan atau dihubungi oleh pembaca blog ini. Tetapi karena tidak menuliskan nomor handphone, akhirnya banyak pesan yang telat masuk ke Handphone saya.
Untuk itu saya mohon maaf. Awalnya blog ini tidak dibuat sebagai promosi. Melainkan sebagai blog pribadi sebagai wahana curhat dan berbagi pengalaman.

Namun dalan perjalanannya karena banyak kesulitan menghubungi saya, maka saya share nomor handphone dan alamat saya agar bermanfaat. Terima kasih

Handphone :  +62 0813 604 234 78
Whastup : 0813 604 234 78
FB : Wayir Nuri

Alamat :
Komplek Damai Lestari Blok F Nomor 25 Lamreng Darul Imarah Aceh Besar
INDONESIA